Industri pertambangan merupakan sektor yang penuh tantangan sekaligus berisiko tinggi. Pekerjaan yang melibatkan alat berat, bahan kimia, dan lokasi kerja di area terpencil membuat pekerja tambang menghadapi berbagai potensi bahaya, mulai dari kecelakaan kerja hingga risiko kesehatan jangka panjang.
Oleh sebab itu, pelatihan keselamatan menjadi sangat penting untuk memastikan kesejahteraan para pekerja dan keberlanjutan operasi pertambangan.
Mengapa Pelatihan Keselamatan Penting?
Pelatihan keselamatan adalah upaya proaktif untuk mengurangi risiko kecelakaan di tempat kerja. Dalam konteks pertambangan, pelatihan ini tidak hanya membantu pekerja memahami cara bekerja dengan aman, tetapi juga meningkatkan kesadaran mereka terhadap bahaya yang dapat timbul kapan saja.
Berikut adalah alasan mengapa pelatihan keselamatan sangat penting.
1. Melindungi nyawa pekerja
Data kecelakaan kerja menunjukkan bahwa banyak insiden di sektor pertambangan disebabkan oleh kurangnya pemahaman pekerja terhadap prosedur keselamatan. Pelatihan keselamatan memberikan pengetahuan tentang bagaimana mengidentifikasi bahaya dan resiko, cara mengoperasikan alat berat, prosedur evakuasi jika terjadi keadaan darurat, serta penggunaan alat pelindung diri (APD) dan alat keselamatan dengan benar.
2. Mencegah kerugian finansial
Kecelakaan kerja tidak hanya merugikan pekerja, tetapi juga perusahaan. Biaya medis, perbaikan alat, hingga denda karena pelanggaran keselamatan dapat menimbulkan beban finansial yang besar. Dengan meningkatkan awareness karyawan melalui pelatihan keselamatan, perusahaan dapat mengurangi potensi kerugian ini secara signifikan.
3. Meningkatkan produktivitas
Lingkungan kerja yang aman membuat pekerja merasa lebih aman, tenang dan fokus. Hal ini berdampak pada peningkatan produktivitas karena pekerja dapat bekerja tanpa rasa takut atau cemas terhadap risiko terjadinya kecelakaan.
4. Meningkatkan Kesadaran Bahaya
Selain itu, pelatihan keselamatan juga meningkatkan kesadaran pekerja terhadap potensi bahaya di lingkungan kerja. Pekerja yang terlatih mampu mengidentifikasi dan menilai risiko dengan lebih baik dan efektif, sehingga mampu mengambil tindakan pencegahan yang tepat dan efektif. Kesadaran ini penting agar karyawan dapat menghindari kecelakaan yang dapat terjadi akibat kelalaian atau kurangnya pengetahuan.
5. Mematuhi peraturan hukum
Pemerintah Indonesia mewajibkan perusahaan tambang untuk menerapkan sistem manajemen keselamatan kerja sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pada Bab 5 terkait pembinaan. Dimana setiap perusahaan wajib melakukan pembinaan kepada seluruh tenaga kerjanya agar dapat mengetahui kondisi bahaya, alat perlindungan dan pengamanan, cara bekerja aman. Pelatihan keselamatan merupakan salah satu cara perusahaan mematuhi terhadap regulasi tersebut.
Baca juga: 8 Manfaat Batu Bara untuk Kehidupan Sehari-hari
Jenis Pelatihan Keselamatan di Industri Tambang
Pelatihan keselamatan di sektor pertambangan harus dirancang khusus sesuai dengan kompetensi, kebutuhan dan potensi bahaya di lapangan. Beberapa jenis pelatihan yang umumnya diterapkan, di antaranya:
1. Pelatihan identifikasi bahaya & penilaian resiko (IBPR)
Pekerja tambang harus dapat mengidentifikasi bahaya baik di lingkungan kerja, saat melakukan aktivitas sehingga dapat melakukan kontrol apa yang harus dilakukan mulai dari eliminasi, substitusi sampai APD, sehingga resiko terjadinya insiden dapat dikontrol dan dikurangi.
2. Pelatihan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Pekerja tambang harus memahami pentingnya penggunaan APD seperti helm, sepatu safety, masker, dan kacamata pelindung. Pelatihan ini mencakup cara memilih APD yang sesuai, merawat dan penggunaannya secara benar dan efektif.
3. Pelatihan penanganan bahan berbahaya dan beracun (B3)
Bahan B3 banyak digunakan dalam proses pertambangan seperti oli, solar, grease, air asam, dll. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang identifikasi bahan kimia, bahaya yang ditimbulkan, cara penyimpanan, penanganan, dan pembuangan bahan kimia secara aman serta tindakan penanganan jika terjadi kondisi emergency saat terkena bahan tersebut.
4. Simulasi evakuasi keadaan darurat
Dalam situasi darurat seperti kecelakan, banjir, kebakaran, atau tanah longsor, kecepatan dan ketepatan penanganan dan evakuasi sangatlah penting. Pelatihan ini membantu pekerja memahami rute evakuasi, titik kumpul, dan langkah-langkah penyelamatan lainnya.
5. Pelatihan operasi alat berat
Mengoperasikan beberapa alat berat seperti excavator, dump truck, atau drilling memerlukan syarat dan keterampilan khusus. Dengan memenuhi pelatihan ini bertujuan untuk memastikan kompetensi pekerja baik dari skill, knowledge dan attitude dapat mengoperasikan alat tersebut dengan aman dan efisien.
Baca juga: Kontraktor Tambang Batu Bara Sebagai Pilar Penting Industri Energi Indonesia
Langkah Perusahaan dalam Meningkatkan Pelatihan Keselamatan
Agar pelatihan keselamatan semakin efektif, perusahaan tambang harus mengambil langkah-langkah strategis, yakni:
1. Identifikasi kebutuhan pelatihan
Melakukan evaluasi terhadap keterampilan tenaga kerja yang ada dibandingkan dengan kebutuhan perusahaan agar selaras dengan visi, misi, dan target strategis perusahaan.
2. Rancang Program Pelatihan yang Tepat
Pilih format (offline, online, hybrid) sesuai dengan jenis pelatihan dan peserta. Fokus pada materi yang aplikatif dan relevan dengan pekerjaan sehari-hari. Dan gunakan fasilitator internal atau eksternal yang kompeten untuk memberikan pelatihan.
3. Melibatkan ahli keselamatan
Pelatihan keselamatan sebaiknya dilakukan oleh instruktur yang berpengalaman dan memiliki sertifikasi di bidang keselamatan kerja.
4. Penyusunan anggaran dan sumber daya
Perusahaan harus menyediakan anggaran yang mencakup biaya pelatih, alat bantu, tempat, dan lainnya seperti fasilitas pelatihan, seperti ruang, perangkat teknologi, atau alat praktik yang mendukung proses pelatihan.
5. Implementasi pelatihan
Perusahaan dalam mengadakan pelatihan agar menentukan waktu yang tidak mengganggu operasional. Dalam pelaksanaan pelatihan menggunakan metode yang interaktif seperti simulasi, studi kasus dan diskusi kelompok dan juga melakukan monitoring dalam kehadiran dan keterlibatan peserta.
6. Evaluasi dan umpan balik
Setelah pelatihan selesai, peserta dapat memberikan masukan mengenai konten, fasilitator, dan manfaat pelatihan. Perusahan juga diharapkan melakukan uji kompetensi baik menggunakan test atau simulasi untuk memastikan pekerja benar-benar memahami materi yang diajarkan.
Baca juga: Cara Pengiriman Batu Bara dan Jenis Transportasinya
Pelatihan keselamatan adalah investasi penting bagi perusahaan tambang untuk melindungi pekerja, meningkatkan produktivitas, dan mematuhi regulasi. Dengan memberikan pelatihan yang tepat dan berkesinambungan, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sejahtera.
Dalam industri yang penuh risiko seperti pertambangan, keselamatan bukan hanya tanggung jawab perusahaan, tetapi juga komitmen bersama antara manajemen dan pekerja.