Back to news page

22 November 2024

Transformasi Safety K3 dalam Industri Tambang

transformasi safety di industri tambang

Industri pertambangan batu bara dikenal sebagai salah satu sektor pekerjaan dengan risiko tinggi. Potensi kecelakaan kerja hingga dampak lingkungan, merupakan setiap aspek dari pekerjaan mulai dari hulu hingga hilir yang membutuhkan perhatian khusus terhadap Keselamatan dan Lingkungan.

Dalam menghadapi tantangan ini, setiap kontraktor batu bara harus terus berinovasi untuk memastikan keselamatan pekerja dan keberlanjutan operasi dalam keadaan aman dan produktif. Salah satu langkah penting dalam mencapai tujuan ini adalah melalui transformasi di bidang safety.

Transformasi di Safety: Mengedepankan Teknologi dan Inovasi

Transformasi di bidang safety dalam industri pertambangan batu bara tidak hanya sekadar perubahan prosedur, tetapi juga melakukan adopsi teknologi dan inovasi terbaru. Dengan semakin berkembangnya teknologi, kontraktor batu bara kini dapat memanfaatkan berbagai teknologi alat dan sistem untuk meningkatkan pengelolaan program keselamatan kerja.

Salah satu contoh program transformasi yang dapat dilakukan adalah penggunaan perangkat wearable seperti dashcam yang dapat memantau kondisi fisik pekerja saat mengoperasikan unit secara real-time. Dengan alat ini, perusahaan dapat mendeteksi tanda-tanda kelelahan, tindakan/kondisi berbahaya atau stres pada pekerja saat mengoperasikan unit, sehingga dapat mengambil tindakan pencegahan sebelum terjadi kecelakaan dan menganalisa data rekaman untuk melakukan peningkatan yang berkelanjutan.

Selain itu, pemanfaatan drone untuk inspeksi area tambang juga menjadi salah satu inovasi penting. Drone dapat menjangkau area yang sulit diakses oleh manusia, seperti memberikan gambaran proses penambangan dari sisi view yang lebih luas dan memberikan data yang akurat tentang kondisi lapangan.

Inovasi dalam menggulirkan siklus Plan Do Check Action (PDCA) juga merupakan salah satu strategi menggulirkan program – program dalam pengelolaan keselamatan dan lingkungan hidup di area kerja di mana karyawan diajak secara kelompok kecil atau besar saling bekerja sama, berdiskusi, dan menuangkan ide dari permasalahan yang sudah diidentifikasi menjadi program yang lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan keselamatan yang telah ditentukan bersama.

Baca juga: Dealer Alat Berat Terpercaya di Indonesia

Proses Digitalisasi di Safety: Efisiensi dan Akurasi

Proses digitalisasi di bidang safety menjadi salah satu langkah penting dalam meningkatkan efisiensi, analisa dan akurasi pengelolaan keselamatan kerja. Dengan sistem digital, kontraktor batu bara dapat mengelola data keselamatan secara terpusat dan real-time. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk cepat mengidentifikasi potensi risiko dan mengambil tindakan yang diperlukan.

Sistem berbasis digital yang dapat diterapkan seperti database pelaporan insiden yang sudah terjadi, sehingga data yang dikelola lebih cepat dan akurat, sehingga analisis terhadap insiden dapat dilakukan dengan lebih baik, dan langkah-langkah pencegahan dapat diimplementasikan dengan segera untuk mengurangi risiko terjadinya insiden kembali.

Di sisi lain, digitalisasi juga dapat mendukung pengelolaan pelatihan keselamatan terhadap karyawan agar lebih interaktif dan mudah diakses oleh seluruh pekerja, sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman mereka terhadap pentingnya keselamatan kerja.

Baca juga: Cara Pengiriman Batu Bara dan Jenis Transportasinya

Accountability Program: Membangun Budaya Keselamatan

Selain teknologi, membangun budaya keselamatan yang kuat di lingkungan kerja adalah kunci utama dalam mengurangi risiko kecelakaan. Accountability program keselamatan yang berfungsi mengukur peran serta karyawan dalam mengendalikan risiko bahaya di area kerjanya menjadi salah satu strategi efektif untuk mencapai tujuan ini. Program ini bertujuan untuk meningkatkan tanggung jawab setiap individu atau karyawan terhadap keselamatan diri sendiri, rekan kerja, serta lingkungan kerja.

Dalam accountability program, setiap pekerja diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dalam melakukan perannya saat mengidentifikasi kondisi atau tindakan berbahaya, seperti apa yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko bahaya (risiko yang ditemukan), membantu meningkatkan kewaspadaan anggota, meningkatkan bounding dengan tim masing-masing. Dengan demikian, setiap individu merasa memiliki peran penting dalam menjaga keselamatan di tempat kerja.

Baca juga: Memperkuat Sinergi Melalui Kunjungan Vessel

Task Force Safety: Kolaborasi untuk Keselamatan Maksimal

Pembentukan task force safety menjadi salah satu langkah strategis untuk memastikan penerapan standar keselamatan yang tinggi dilakukan oleh semua pekerja di setiap proyek. Task force ini mengajak agar tim fokus terhadap program-program yang telah ditetapkan bersama untuk meningkatkan praktik program keselamatan di lapangan.

Dengan adanya task force safety, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap aspek keselamatan telah dipertimbangkan dan diimplementasikan dengan baik. Program ini juga mempunyai fungsi untuk melakukan evaluasi secara berkala dan memberikan rekomendasi perbaikan bila diperlukan. Kolaborasi antara task force safety dan manajemen proyek menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif.

Dalam menghadapi tantangan pekerjaan high risk, kontraktor batu bara harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Transformasi di bidang safety melalui beberapa hal di atas menjadi langkah penting dalam meningkatkan keselamatan kerja.

Dengan komitmen dan kolaborasi yang kuat, industri pertambangan batu bara dapat mencapai tujuan keselamatan dan keberlanjutan yang lebih baik.

Share to